10 June 2015

Seabrek Keuntungan Ikutan Birth Club

Selama hamil dan bulan-bulan awal sehabis lahiran, aku sibuk sendiri ngubeg-ngubeg Google nyari info soal ngurus bayi, menyusui, parenting, dll. Idealisme setinggi langit; ya maklumlah anak pertama. Mindset udah antidot, antibedong, antigendong, dll... sok iye lah! Ngobrol sama ortu dan tetua keluarga jadi agak nggak nyambung karena beda idealisme. 

Begitu anak lahir, duaarr! Kok banyak beda dari teori ya? Hahaha... Bingung deh mau nanya siapa, karena ternyata anakku beda sama anak-anak mamaku sewaktu bayi jadi mamaku pun bingung ngurus cucunya yang antik ini. Bingput, nangis mulu, minta gendong vertikal, growth spurt, pertumbuhannya ngelebihin kurva normal, dll... Banyak hal-hal kecil yang membuatku parno walau sebetulnya normal. Aku juga waswas sama milestone si bocah yang kayanya ketinggalan dari anak seumurnya (tapi nggak punya pembanding juga). Nanya sama temen yang udah pernah punya bayi pun suka kurang terjawab karena mereka udah agak lupa atau ga ngalamin hal yang sama. Mereka pun susah cari waktu ngobrol (kebanyakan temenku IRT atau biz woman yang jarang pegang hape). 

Are Stay at Home Moms More Depressed?
Kalo punya support group yang tepat, nggak akan sampe gini hahaha
Dalam kebingunganku, masuklah diriku ke forum TUM (The Urban Mama). Bikin akun, sharing, baca pengalaman orang lain... seru tapi lagi-lagi nggak real time. Saat itulah aku nemu salah satu room 'Birth Club'. Apa nih? Eh lucu juga, ternyata ibu-ibu dengan HPL (hari perkiraan lahir) di bulan yang sama bisa membentuk group dan saling share. Wah, kesempatan nih buat nanya-nanya perkembangan bayi yang seumur anakku! Aku langsung ngepost di Birth Club yang sesuai tanggal lahir anakku. Ternyata ibu-ibu ini pun punya Whatsapp Group, jadi di suatu sore yang indah di bulan Januari 2015, joinlah diriku sebagai member ke-20. Dan sejak itu hidupku semakin meriah (prikitiiiw)! Setiap harinya selalu ada hal buat diobrolin (eh, didiskusikan, ehm). Ternyata memang enak punya support group berupa birth club gini! Apa aja sih enaknya?

Sharing and caring

Enak buat sharing karena rata-rata ngalamin hal yang sama dalam rentang waktu yang berdekatan. Gapapa sih curhat sama temen yang single atau yang nggak punya anak, tapi belom tentu senyambung yang udah ngalamin. Lagian kesian kalo para single dan expecting couples denger keluh kesah parents, bisa-bisa mikir 'kok ngeri ya' atau 'kok ndak bersyukur sih udah punya anak' hahaha... Aku bersyukur lhooo, cuman suka binguung! BTW, pas dengan pemikiranku soal sharing with the right people, sebuah artikel dari ozy.com by Anna Nordberg membahas hal yang sama.
New moms and dads often forget that their childless friends, whom they envy for getting to do radical things like see a 7 p.m. movie, could be struggling with finding a partner or starting families of their own.
Nah loh! Kalo punya support group sesama parents (apalagi yang anaknya seumur macam birth club gini), semua parenting problems bisa dibagi di sini. Misalnya soal ASI ga keluar atau pompaan sedikit, tumbuh kembang anak yang terlambat, anak nursing strike atau GTM (gerakan tutup mulut), anak sakit, dll. Kalaupun ga bisa ngasi solusi, at least bisa berbagi simpati dan doa. Sharing happiness and jokes. Tawa dan rasa senang adalah booster ASI terbaik! Aku pernah sampai ngakak-ngakak sendiri di kantor waktu kami berbagi cerita jaman pacaran sampai foto nikahan dan gosip seleb terkini di WA group.

Perasaan senasib dan empati
Merasa sendirian tuh nggak enak kan ya? Siapa yang pernah ngalamin galau sendirian? Atau nggak dimengerti? Dianggep lebay? Atau ngalamin baby blues? Curhat sama ibu-ibu ini ngajarin aku berempati dan kami bisa saling ngasih kekuatan. Ada yang mengalami preeklampsia, induksi, pecah ketuban dini, baby blues, bayi prematur sampai masuk NICU... bener-bener membuka mataku dan ngajarin buat lebih banyak bersyukur. Dulu aku nggak percaya sama yang namanya baby blues lho, kupikir itu mah masalah kesiapan mental ibunya aja. Eiiii jangan keplak akuu, hampura ya buk ibuk... Sekarang udah ngerti kook... Puji Tuhan babies dan ibu-ibunya sekarang semuanya sehat dan ceria.


Practical Information
Namanya emak-emak, pastinya selalu berbagi informasi soal harga popok, diskonan, resep, tips, dll. Bingung masak apa hari ini? Nggak tau boleh ngasi apa aja sama bayi? Segimana sih porsi makan bayi? Apa aja menu anti-sembelit? Gimana sih home therapy buat demam, batuk, pilek, diare? Tinggal lempar di group, dalam less than 5 minutes pasti terjawab! Seneng deh punya temen-temen yang super informatif gini!

Dan ibu-ibu di TUM ABC (The Urban Mama August Birth Club; demikian kami menyebut group kami) paling hobi saling ngeratjun! Mulai dari kuliner, booster ASI, jenis pompa, kuliner lagi, peralatan MPASI nan aduhai kiyutnya sampe yang aduhai mihilnya, kuliner lagi dan lagi, high chair, resep, mainan, playmat, essential oil, investasi pendidikan, dan kuliner as always hahaha... Kompliiitt! 

So many things to learn!
Walau sering bilang ngiri, sebetulnya aku selalu dibikin terkagum-kagum sama para ibu dan babies di ABC. Ada yang mengurus anak kembar dan bekerja, ada beberapa yang kuliah magister dan kedokteran sambil hamil dan ngurus bayi, ada yang mengurus 4 anak, ada yang anak rantau, dan seterusnya. Babiesnya juga luar biasa, ada yang mengatasi perjuangannya di NICU dan menjadi bayi yang ceria, ada beberapa bayi yang sudah belajar berdiri tanpa dipegangi dan berjalan, ada si anak BLW, ada yang motorik halusnya bagus, ada yang jago makan, dll. Semua bikin aku terkagum-kagum deh! Cerita dan pengalaman para ibu (termasuk dalam mempertahankan kemesraan dengan suami ehm ehm, mengatasi konflik dengan mertua dan keluarga besar, praktik parenting, dll) menambah wawasan ibu-ibu lainnya.

Respek pada setiap parenting style; no judgement
Kalo kata Wendy Fennell MFT (seorang psikolog dan terapist keluarga):
One of the benefits of being in a group is realizing that although people have many different issues and varied ways of coping, there are basic struggles we all share that are intrinsic to being human. This simple but powerful concept helps to reduce our sense of isolation and aloneness. 
Ini bener banget! Bahkan dalam segala perbedaan kami (rentang usia, background, pengalaman, pemikiran), selalu ada kesamaan bahwa kami menginginkan yang terbaik bagi anak-anak dan keluarga kami. Atas landasan inilah kami selalu bisa berbagi tanpa saling menghakimi apalagi menuding. Malah sebaliknya, pikiran kami terbuka untuk mempelajari dan mencoba metode-metode baru.




Group kami saat ini sudah punya 29 member dan terus berkembang. Saat ini kami sedang merencanakan kopdar akbar di bulan Agustus 2015, berbarengan dengan ultah pertama babies kami. Seruuuu banget! Ibu-ibu ini dengan kompaknya berbagi tugas dan ngambil inisiatif. Sebelumnya pun pernah diadakan dua kali kopdar yaitu bulan Januari di Jakarta dan bulan Juni di Bandung. Dengan jumlah peserta 6-7 bayi aja udah seru, apalagi nanti ketika sekitar 25 babies dan keluarga (ayah, ibu, kakak-kakak) ngumpul? 

Kopdar Juni di Bandung
Kopdar Januari di Jakarta, ada mommies dan ayah yang nggak kefoto
Nggak sabar nunggu kopdar akbar Agustus! (^^)

No comments:

Post a Comment